Interfaith Marriage: Subjectivity of the Judge in Determination of No. 454/pdt.p/2018 Surakarta District Court

Authors

  • Diana Farid Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam Muhammadiyah Garut, Indonesia
  • Muhammad Husni Abdulah Pakarti Universitas Muhammadiyah Bandung, Indonesia
  • Hendriana Hendriana Universitas Muhammadiyah Bandung, Indonesia
  • Iffah Fathiah Universitas Muhammadiyah Bandung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29240/jhi.v7i2.4574

Keywords:

Marriage is different religions, determinations, judges' views

Abstract

This research discusses mixed marriage which is very controversial in society, even though most religions have prohibited the practice of mixed marriage. In Decree No. 454/Pdt.P/2018/PNSKt. The judge allowed the marriage of someone of a different religion, even though the Marriage Law clearly does not regulate and returns to the laws of each religion. HKI (Compilation of Islamic Law) prohibits the practice of interfaith marriage as stated in Article 40 letter c. This study aims to analyze the judge's considerations in granting or rejecting interfaith marriages with the applicable laws in the marriage law and KHI (Compilation of Islamic Law). The research method used is qualitative (library research) with a normative legal approach as an analytical tool to describe existing problems and gain insight. The results of this study indicate that the determination of interfaith marriages in Decision No. 454/pdt.p/2018, it is only the subjectivity of judges in interpreting Article 2 (1) of the Marriage Law and legalizing interfaith marriages which are in stark contrast to the Compilation of Islamic Law which has been in force in the Religious Courts in Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abd. Rozak A. “Pengkajian Hukum Tentang Perkawinan Beda Agama (Perbandingan Beberapa Negara).†Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia 53, no. 9 (2011): 6.

Akmal, Muhammad Fahmi. “Tentang Pernikahan Beda Agama ( Studi Dasar Hukum ),†2018.

Arsal. “Beda Agama di Indonesia ( Kajian Sejarah Sosial Hukum Islam.†Al-Hurriyah 14, no. 2013 (1945): 38–58.

Fadlina, Fanny. “Analisis Yuridis Permohonan Penetapan Perkawinan Beda Agama ( Studi Kasus Penetapan Nomor : 14 / Pdt . P / 2008 / PN . Ska Dan Penetapan Nomor : 01 / Pdt . P / 2009 / PN . Ska ),†2010.

Hilman Hadikusuma. Hukum Perkawinan Indonesia. Menurut : Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama. Bandung Mandar Maju. Bandung Mandar Maju, 2007.

Konstitusi, Mahkamah. “Putusan Mahkamah Konstitusi.†Nomor 68/PUU-XII/2014, no. 6 (2014): 1–162.

“Kontroversi Perkawinan Beda Agama Di Indonesia Sri Wahyuni, M.Ag., M.Hum. 1.†Kontrovensi Perkawinan Beda Agama Di Indonesia, no. 1 (n.d.).

Nomor 1 Tahun 1991, Kompilasi Hukum Islam. “KOMPILASI HUKUM ISLAM.†Hukum Perkawinan, no. 22 (2001): 11.

Putusan, Direktori, Mahkamah Agung, Republik Indonesia, Demi Keadilan, Berdasarkan Ketuhanan, Yang Maha, Dina Damayanti, and Surat Permohonannya. “Putusan Nomor 454/Pdt.P/2018/PN Skt,†2018.

Sarifudin, Sarifudin. “Kawin Beda Agama Dalam Kajian Hukum Islam Dan Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia.†Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam 4, no. 2 (2019): 213. https://doi.org/10.29240/jhi.v4i2.787.

Sinta Felisia Agnes. “Izin Perkawinan Beda Agama (Studi Perbandingan Penetapan No. 46/pdt/P/2016/PN/Ska Dan Penetapan No. 71/pdt/P/2017/PN/Bla),†no. 46 (2019): 1–9. https://doi.org/.1037//0033-2909.I26.1.78.

Djubaidah. Neng. Pencatatan Perkawinan Dan Perkawinan Tidak Dicatatkan (Sinar Grafika, 2010).

Edyar, Busman. “Status Anak Luar Nikah Menurut Hukum Positif Dan Hukum Islam Pasca Keluarnya Putusan MK Tentang Uji Materiil Undang Undang Perkawinan.†Al-Istinbath : Jurnal Hukum IslamJurnal Hukum Islam 1, no. 2 (2016): 181–208. http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/alistinbath/article/view/115.

Eoh,OS, Perkawinan Beda Agama Dalam Teori dan Praktek (PT. Raja Grafindo Persada, 1996).

Fadlina, Fanny. “Analisis Yuridis Permohonan Penetapan Perkawinan Beda Agama ( Studi Kasus Penetapan Nomor : 14 / Pdt . P / 2008 / PN . Ska Dan Penetapan Nomor : 01 / Pdt . P / 2009 / PN . Ska ),†2010. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/22624/NDc3MTQ=/Analisis-yuridis-permohonan-penetapan-perkawinan-beda-agama-studi-kasus-penetapan-nomor-14-PdtP-2008-PNSka-dan-penetapan-nomor-01-PdtP-2009-PNSka-abstrak.pdf.

Hilman Hadikusuma. Hukum Perkawinan Indonesia. Menurut : Perundangan, Hukum Adat, Hukum Agama. Bandung Mandar Maju. Bandung Mandar Maju, 2007.

Ichtiyanto, Pernikahan Campuran dalam Negara Republik Indonesia (Badan Litbang Agama dan diklat Keagamaan Depag RI, 2003).

Konstitusi, Mahkamah. “Putusan Mahkamah Konstitusi.†Nomor 68/PUU-XII/2014, no. 6 (2014): 1–162.

KEPRES Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 40 dan Pasal 44.

Monib. Mohammad & Nurcholis Ahmad, Kado Cinta Bagi Pasangan Nikah Beda Agama (Gramedia Pustaka Utama, 2008).

Mardani. Hukum Perkawinan Di Dunia Islam Modern. (Graha Ilmu, 2011)

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. (PT Remaja Rosdakarya, 1991)

Mughniyah, Muhammad Jawad. al-Fiqh ‘ala madzahibul khamsah, terj. Masykur AB, Dkk, Fiqih Lima Madzhab. (Lentera, 2008)

M. Yahya Harahap. Hukum Acara Perdata ten tang Gugatan. Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, (Sinar Grafika Offset, Juni 2005).

Nomor 1 Tahun 1991, Kompilasi Hukum Islam. “Kompilasi Hukum Islam.†Hukum Perkawinan, no. 22 (2001): 11.

OS, Eoh. Perkawinan Beda Agama Dalam Teori dan Praktek. (Srigunting, 1996)

Putusan, Direktori, Mahkamah Agung, Republik Indonesia, Demi Keadilan, Berdasarkan Ketuhanan, Yang Maha, Dina Damayanti, and Surat Permohonannya. “Putusan Nomor 454/Pdt.P/2018/PN Skt,†2018.

Sarifudin, Sarifudin. “Kawin Beda Agama Dalam Kajian Hukum Islam Dan Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia.†Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam 4, no. 2 (2019): 213. https://doi.org/10.29240/jhi.v4i2.787.

Sinta Felisia Agnes. “Izin Perkawinan Beda Agama (Studi Perbandingan Penetapan No. 46/Pdt/P/2016/PN/Ska Dan Penetapan No. 71/Pdt/P/2017/PN/Bla),†no. 46 (2019): 1–9. https://doi.org/.1037//0033-2909.I26.1.78.

Undang-Undang pasal 40 dan 44 Kompilasi Hukum Islam.

Wawancara Dr. Otong Syuhada, MH. Pada tanggal 2 maret 2020, bertempat di Fakultas Hukum Universitas Majalengka, Jln.KH. Abdul Halim No. 103.

Downloads

Published

01-12-2022

How to Cite

Farid, D., Abdulah Pakarti, M. H., Hendriana, H., & Fathiah, I. (2022). Interfaith Marriage: Subjectivity of the Judge in Determination of No. 454/pdt.p/2018 Surakarta District Court. Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, 7(2 November), 347–362. https://doi.org/10.29240/jhi.v7i2.4574

Issue

Section

Articles

Citation Check