Tradisi Menghiasi Hewan Kurban pada Masyarakat Kenagarian Bawan

Authors

  • Edriagus Saputra Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, West Sumatera, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29240/jf.v4i1.763

Keywords:

Tradition, Adorn Sacrificial Animals, Kenagarian Bawan

Abstract

Within the millennial era, academics had much discussed the science of living hadith. It even used as one of the supporting knowledge in exploring the traditions in the community. One of them is the tradition of adorning sacrificial animals in Kenagarian Bawan. It carried out before slaughtering the animals. This research explored the tradition by using ethnographic approach in the hadith living. The research found that the community had different understanding about this tradition. Some of them argued that it was a legitimate condition for completing the sacrificial worship since this tradition was an implementation of a hadith of the prophet Muhammad SAW; “... adorn your sacrificial animal because you will ride it at Shirat”. It means to sacrificing the best animal, well selected and decorated, to Allah SWT. The other reason to keep this tradition was because it has done for years.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Edriagus Saputra, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, West Sumatera

Program Pascasarjana

References

Anas, M. 3 Tradisi Unik Perayaan Idul Qurban di Indonesia (2015).Kompas.com https://travel.kompas.com.

Putra, Arif Eka. hasil wawancara dengan Staff Kesejahteraan Nagari Bawan pada tanggal 24 Agustus 2018.

Candra, Beny. wawancara dengan Guru Seni SMPIT Al Hijrah pada tanggal 08 September 2018 pada pukul 08.35 WIB.

Damril. wawancara dengan Imam Masjid Nurul Jadid Padang Sibalungking Kenagarian Bawan, pada tanggal 23 Agustus 2018 pukul 11.18 WIB.

Data Dokumentasi Kantor Wali Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam.

Imran, Ali. wawancara dengan masyarakat Kenagarian Bawan sekaligus sebagai Ketua MUI Kecamatan Ampek Nagari pada tanggal 29 Agustus 2018 pada pukul 14.15 WIB.

Imwarizal. wawancara dengan orang yang berkurban sekaligus Ketua Masjid Raya Pasar Bawan pada tanggal 22 Agustus 2018 pukul 10.37 WIB.

Mansyur, M., dkk, Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis, Yogyakarta: Teras, 2007.

Nguling. Tradisi Manten Sapi untuk Syiar Islam (2016).WartaBromo https://www.wartabromo.com.

Endriani, Eva. wawancara dengan masyarakat Kenagarian Bawan, pada tanggal 18 November 2018 pukul 16. 26 WIB.

Santoso, Heri Dwi. Apitan: Pelestarian Tradisi Agraris Lokal Masyarakat Jawa. Vol. 3, No. 2 (2013). doi: https://doi.org/10.26714/lensa.3.2.2013.11-19.

Kaidir, Tuangku. Wawancara dengan ulama Kenagarian Bawan pada tanggal 02 Oktober 2018 pukul 05.45 WIB

Ali Basar, Tuangku Sidi. wawancara dengan ulama Kenagarian Bawan pada tanggal 29 Desember 2018 pukul 18.20 WIB.

Panjang, Tuangku Imam. wawancara ulama di Kenagarian Bawan pada tanggal 27 Agustus 2018 pukul 14.45 WIB.

Labai Basa, Tuanku Rusli. wawancara dengan ulama Batang Dareh Jorong Lubuk Alung Kenagarian Bawan pada hari Rabu tanggal 24 Oktober 2018 pada pukul 08.15 WIB.

Zakirman, wawancara dengan tokoh masyarakat pada tanggal 27 Agustus 2018 pukul 16.30 WIB.

Zuhri, Saifuddin dan Dewi, Subkhani Kusuma. Living Hadis (Praktik, Resepsi, Teks dan Transmisi), Yogyakarta: Q Media, 2018.

Downloads

Published

2019-05-31

Issue

Section

Articles

Citation Check