Analisis Putusan MA Perkara No 916/Pdt.P/2022/PN.Sby Dalam Mengabulkan Permohonan Pencatatan Nikah Beda Agama Dalam Perspektif Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974

Anwar Hakim, Ridhokimura Soderi

Abstract


Abstract: Interfaith Marriage in the Perspective of Marriage Law No. 1 of 1974 (Review of Analysis of Article 2 of Law No. 1 of 1974 concerning Marriage). Indonesia is a country with a multi-religious society. The various religions and beliefs held by the Indonesian people open up the potential for interfaith marriages. Interfaith marriages often cause polemics in society, this is because in Indonesia interfaith marriage is something that is considered uncommon and contrary to religious beliefs held by the majority of Indonesian people. In Indonesia, the rules related to marriage are contained in Law No. 1 of 1974 concerning Marriage and the Compilation of Islamic Law. Article 2 of the Marriage Law No. 1 of 1974 states that "a marriage is said to be valid if it is carried out according to the laws of each religion and belief". Problems arise when marriages are carried out by different religions and different beliefs, and the article does not mention interfaith marriages. The purpose of writing this scientific article is to examine and analyze the meaning related to these rules and other rules related to marriage in the Indonesian legal system, in order to determine and confirm the position of interfaith marriages according to Indonesian laws and regulations. This research is a normative research using the approach of legislation in Indonesia. Based on the analysis of the legal material obtained, interfaith marriage according to the marriage law in Indonesia is not allowed.


Keywords


Nikah, Beda Agama, Undang-undang

Full Text:

PDF

References


Ahmad Rifai, “Sejarah Undang-Undang Perkawinan Atas Pendapat Hingga Pertentangan Dari Masyarakat Dan Dewan Perwakilan Rakyat Tahun 1973-1974,” Indonesian History, (2015),

Cora Vreede-de Stuers, Sejarah Perempuan Indonesia, (Jakarta: Bambu, 2008)

Dudung Abdul Rahman, Metodologi Penelitian sejarah, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group 2007)

Erma Kartika Timur, Abdul Rahmat Budianto, Rahmi Sulistiyarini, Penetapan Pengadilan Dalam Mengabulkan dan Tidak Menerima Permohonan Perkawinan Beda Agama (Studi terhadap Penetapan No 73/Pdt.P/2007/PN.Ska dan nomor 375.Pdt.P/2013/PN.Ska).

https://www.kompasiana.com/farid_wadjdi/552e02136ea8341a1a8b4581/pernikahan-beda-agama-dalam-perspektif-berbagai-agama

Hikmah Diniah, Gerwani Bukan PKI: Sebuah Gerakan Feminisme Terbesar di Indonesia,

(Yogyakarta:Carasvati Book, 2007), h. 163

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220318182241-20-773354/deretan-pernikahan-beda-agama-warga-semarang-hingga-stafsus-jokowi diakses pada tanggal 3 Juni 2022 pukul 10:30

Khoiruddin Nasution, Status Wanit di Asia Tenggara: Studi Terhadap Perundang-Undangan

Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, (Jakarta:INIS, 2002).

Kustini, Menelusuri Makna Dibalik Fenomena Pernikahan Dini, (Jakarta:Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2013)

Kementerian Agama RI, Alquran dan Terjemahan,

Khiyaroh, Al-Qadha: Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan, Volume 7 No 1, Juni 2020,(h.1-15)

Mendra_Siswanto-https://media.neliti.com/media/publications/398206-fatwa-fatwa-hukum-keluarga-majelis-ulama-63a7454b.pdf

M. Anshary, Hukum Perkawinan di Indonesia,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)

Muhammad Ali al-Shabuni, Rawai’ul Bayan Tafsir Ayat Ahkami Min Alqur’an, (Dar al-Kutub al-Islamiyah, 199)

Nur Aisyah, Kajian Hukum Terhadap Pernikahan Beda Agama Menurut Undang-Undang Perkawinan dan Hukum Islam. jurnal Hukum Samudra Keadilan. Vol 10 No 2 Juli-Desember 2015

Perkawinan Campuran, (Problematika dan solusinya) Drs. H. Nawawi. N, M.Pd.I Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Palembang

Pasal 66 Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

Rumadi, Wiwit Rizki fathurahman, Perempuan dalam Relasi Agama dan Negara, (Jakarta:Kompas Peremuan, 2010)

Paulus Effendie Letulung, Peranan yurisprudensi Sebagai Sumber Hukum, (Badan Pembinaan Hukum Nasional 1997/1998)

Surat Edaran Mahkamah Agung No.231/PAN/HK.05/1/2019 tanggal 30 Januari 2019.

Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Yuni Setia Rahayu, “Konsistensi Perwari Dalam Membela Hak Peremuan: Tinjauan terhadap kerja perwari tahun 1945-1965”, Tesis Universitas Indonesia ( 2003),




DOI: http://dx.doi.org/10.29240/berasan.v1i1.4736

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Anwar Hakim, Ridhokimura Soderi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Pusat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Institut Agama Islam Negeri Curup
Jalan Dr. Ak. Gani No. 01 Telp. (0732) 21010
Curup Rejang Lebong Bengkulu 39119